Jumat, 06 Mei 2011

Aku tak ingin dia pergi tanpa pesan manis
Aku ingin dia seindah dulu
 Tak pernah lupakanku meski ia jauh
Dia sesuatu terindah tuk aku,
meski aku tak bernilai dimatanya,
tak pernah jadi yang spesial dihatinya
Tapi, Tuhan tak pernah tidur,
Tuhan tak pernah tuli,
Tuhan tak pernah buta.
Tuhan maha sempurna
Karna hanya Tuhan yang mengerti
dan melihat tangis dalam do'aku

puisi

INI

Saat cinta dalam dekapan
Aku merasa keracunan
Tapi aku tetep terima ini
Sebab harapanku hanyalah ini

Cuma ini yang  ku mau
Da ini yang bisa buatku berarti

Ku harap ini kan slalu bersamaku
Dan kau harus saksikan ini
Bahwa ini bukan pecundang
Tapi ini adalah pemenang
SAYAP PATAH

Dalam lembaran history cinta
Saat realita malam menyatukan kita
Santun kata telah kau ucap
Perlahan matamu tajam menatap
Tuk nyatakan isi hati yang meluap
Saat malam ku terperanjat
Tanpa sinaran bintang gemerlap

Aku terpaut rengkuhan kasihmu
Namun hati tak mampu mengungkap
Saat kau meminta dengan sangat
Aku hanya bisu dalam ucap
Batang lidah bagai disadap
Seiring waktu berjalan lambat
Seolah paham bahwa cinta terpahat
Kini rindu pun menuntut hati
Menusuk relung penuh ambisi

Realitaku berjalan kusut
Pisau tajam pun turut menusuk
Melemahkan sandi serta rusuk
Ku lihat dia yang milikmu
Bergurau mesra diatas sedihku

Kamis, 09 Desember 2010

my story

Aku punya teman sewaktu kecil, namanya Frista. dia baik banget, ramah pada semua orang dan segala usia. Kami selalu bersama. Suatu saat dia mengalami lumpuh pada kedua kakinya. dia berhenti sekolah saat ia duduk di kelas 4SD. Sepulang sekolah aku sering menjenguk dan menghiburnya. aku selalu berharap dia dapat sembuh dan kami dapat bermain bersama lagi. Namun Alloh berkata lan, aku sangat terpukul saat ajal telah menjemputnya. aku hanya bisa bermain dengannya dalam mimpi. Selamat tinggal teman...

puisi tanpa diksi

GUE SUKA GAYA LOE
gaya bahasa tanpa tatanan
loe dan gue tak terlihat sopan
cocok banget untuk pergaulan
tapi JECK, ingat kesopanan

gue pengen ungkapin kalo
"gue suka gaya loe"
loe tanpa pilih sobat
loe netral ...
sedikit gue pengen berbisik
ssssttt... loe temen gue yang asyik

generasi makin ancur
tapi loe dan gue tetep akur
gue tahu, kalo boleh jujur
puisi gue tanpa prosedur
gak pake' diksi alias ngawur
tapi loe jangan nyesel
ini konsep kalo gue thu supel

Minggu, 28 November 2010

my liricks


WHEN YOU’RE GONE
I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your side

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do

When you walk away
I count the steps that you take


Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah

All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it OK
I miss you
By: Avril Lavign

Selasa, 09 November 2010

Merapi Meletus, Oh No

Meletusnya Gunung Merapi dan Mbah Petruk” ketegori Muslim. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Saat ini diperkirakan gunung Merapi di Jawa Tengah/DIY sedang aktif dan akan meletus. Berbagai data menunjukkan semakin aktifnya gunung ini. Namun ada yang sedikit mengusik kita lantaran adanya kepercayaan sebagian penghuni lereng Merapi terhadap makhluk yang mereka bernama Mbah Petruk. Konon makhluk ini adalah penghuni “gunung Merapi” dan menjadi kebiasaan masyarakat setempat untuk memberikan sesaji kepadanya, agar selamat dari bahaya meletusnya gunung ini.
Bagaimanakah pandangan ustadz dalam masalah ini, adakah Mbah Petruk sebuah wujud nyata ataukah hanya mitos yang menjadi legenda? Lalu apa hubungannya antara si Mbah ini dengan fenomena alam secara ilmiyah?
Mohon penjelasannya dan sebelum serta sesudahnya kami mengucapkan banyak terima kasih atas jawabannya.
Solihin
Jawaban
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Mbah Petruk atau mbah apapun namanya, kalau diberikan sesaji dan dipercaya sebagai penghuni gunung, yang pasti adalah adalah makhluk yang ingkar kepada Allah SWT. Itu pun kalau memang nyata ada.
Memang dalam sudut pandang agama Islam, adanya makhluq ghaib itu tidak diingkari wujudnya. Yang diingkari adalah sikap menjadikannya sebagai sesuatu yang ditakuti, atau disucikan dan bahkan disembah. Memberikan sesaji serta meminta doa kepada makhluq ghaib dalam pandangan Islam adalah sebuah dosa dan sekaligus syirik.
Sebagai muslim, kita boleh saja mempercayai keberadaan makhluq ghaib, sebab Al-Quran sendiri menyatakan demikian.
الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
Alif Laam Miim.Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Iman kepada yang ghaib di sini hanya terbatas mengakui keberadaannya, tetapi sama sekali tidak menyerahkan nasib kepada-Nya. Maka tindakan sebagian saudara kita yang tinggal di lereng Merapi untuk berdoa kepada Mbah Petruk serta mengadakan ritual pemberian sesaji dan sejenisnya, tentu merupakan sebuah kemungkaran yang harus dihilangkan.
Para ustadz, ulama, da’i, kiyai dan penceramah serta kaum muslimin di negeri ini secara umum, bertanggung-jawab atas kekeliruan aqidah sebagian saudara kita itu. Janganlah tempat tinggal mereka yang terpencil di lereng gunung menjadi alasan dari absennya seruan dakwah kepada mereka.
Memang berdakwah di lereng Merapi sama sekali tidak menarik, terutama buat para penceramah ibu kota yang terbiasa dengan gembar-gembor acara. Bahkan tidak ada yang memberikan amplop bila berdakwah di sana. Selain itu, keadaan alamnya pun sulit dijangkau. Belum lagi masyarakatnya memang umumnya berlatar belakang tidak mampu.
Walhasil, tidak ada yang mau datang ke sana dan memperbaiki aqidah mereka, atau mengajarkan mereka ilmu-ilmu agama secara lebih baik. Maka wajarlah bila nilai agama mereka pun agak menyedihkan. Sudah miskin secara ekonomi, miskin pula aqidahnya.
Seharusnya ada proyek dari umat Islam ini yang lebih memperhatikan nasib mereka. Di mana proyek itu, paling tidak, bisa menghadirkan sejumlah juru dakwah yang bertugas dengan penuh dedikasi dan keikhlasan. Tentunya dengan memperhatikan juga ma’isyah mereka dengan cara ditanggung oleh proyek ini.
Tugas para juru dakwah itu adalah mengembalikan masyarakat kepada aqidah dan jalan agama yang benar. Hingga mereka beriman hanya kepada Allah SWT dengan memurnikan aqidah dan ketaatan kepada-Nya. Serta berlepas diri dari ketergantungan jin-jin kafir yang menyesatkan.
Barangkali tugas itu harus dimulai dengan melakukan pendataan penduduk, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas pelaksanaan syariah Islam. Kemudian juga melakukan pendataan terhadap tokoh dan atau lembaga dakwah yang sama-sama punya proyek dakwah serupa yang barangkali sudah ada sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sinergi yang saling menguatkan di antara sesama juru dakwah. Agar tidak saling bersinggungan dengan cara yang kurang produktif. Demikian juga keterlibatan masyarakat setempat yang sudah punya pemahaman Islam yang lebih baik, sangat perlu untuk dilibatkan. Agar sinergi datangnya dari semua pihak.
Lalu setelah data dari lapangan diterima, perlu dilakukan pengecekan ulang dan harus juga dilakukan pengecekan silang , agar datanya dijamin lebih valid.
Kemudian mulai dibuat strategi jangka panjangnya, dengan dilengkapi dengan dengan langkah-langkah teknis jangka pendek, berikut dengan tips-tips jitu dalam memberikan masukan dakwah kepada mereka. Sangat dianjurkan untuk mencari juru dakwah yang menguasi bahasa mereka, bahkan kalau perlu, dicari yang asalnya memang dari sana. Sebab biasanya faktor bahasa dan penguasaan budaya serta tradisi, sangat berpengaruh dalam kesuksesan sebuah proyek dakwah.
Dan yang lebih penting dari semua itu adalah sistem pengawasan dan evaluasinya. Sebab kita ini terbiasa punya niat baik, ide besar, rencana gemilang, tapi giliran pelaksanaannya, seringkali tanpa dilengkapi dengan sistem pengawasan dan evaluasi yang serius. Kadang juga tidak jelas, kepada siapakah pertanggung-jawaban kerja itu harus disampaikan. Termasuk sistem audit pengelolaan dananya.
Untuk mensponsori proyek ini, kita bisa menghimbau kepada para ustadz dan da’i kondang ibu kota untuk memberikan sedikit bantuannya, khususnya untuk mempelopori poryek besar ini. Mungkin secara bergiliran mereka mendatangi lereng Merapi yang sebenarnya sangat indah, untuk berdakwah di tengah mereka. Kira-kira seperti yang sudah dilakukan di Aceh selama ini akibat mushibah Tsunami.
Kalau seluruh elemen umat Islam bahu membahu menolong saudaranya dari kegelapan jahiliayah, insya Allah pekerjaan yang berat bisa menjadi ringan.
Semoga ada hikmah di balik peristiwa hampir meletusnya gunung Merapi ini, yang bisa dijadikan sebagai ladang untuk mendapatkan bekal kita di akhirat nanti. Amien Ya Rabbal ‘alamin.